Isi
Nylon 6 dan Nylon 66 adalah dua polimer paling populer yang digunakan dalam industri plastik, otomotif dan ile. Seperti yang ditunjukkan oleh kesamaan nama mereka, keduanya memiliki beberapa sifat, tetapi ada juga perbedaan utama antara kedua jenis nilon ini. Eksplorasi berbagai struktur kimia dari kedua bahan ini dapat membantu Anda memahami pekerjaan mana yang paling baik dilakukan oleh Nylon 6 dan mana yang lebih baik ditangani oleh Nylon 66.
TL; DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)
Meskipun keduanya dikenal karena daya tahannya yang ringan, perbedaan dalam struktur kimia antara Nylon 6 dan Nylon 66 membuat Nylon 66 lebih cocok untuk produk industri berkinerja tinggi, sedangkan Nylon 6 digunakan pada item yang membutuhkan lebih banyak fleksibilitas dan kilau.
Polimer
Baik Nylon 6 maupun Nylon 66 adalah poliamida, yang berarti mereka adalah molekul yang unit berulangnya dihubungkan oleh ikatan amida. Beberapa poliamida, seperti sutra, dapat ditemukan secara alami, tetapi nilon dibuat di laboratorium. Ada beberapa jenis nilon, tetapi Nylon 6 dan 66 adalah dua yang paling populer berkat relatif ringan sementara juga kuat dan tahan lama.
Perbedaan Kimia
Meskipun Nylon 6 dan Nylon 66 memiliki beberapa sifat fisik, struktur kimianya berbeda. Nylon 6 terbuat dari satu jenis monomer, yang disebut caprolactam. Formula Caprolactam adalah (CH2) 5C (O) NH. Sejak ditemukan pada 1800-an, permintaan global akan caprolactam telah tumbuh lebih dari 5 juta ton per tahun, yang hampir semuanya mengarah pada pembuatan Nylon 6.
Nylon 66 terdiri dari dua monomer, adipoyl chloride dan hexamethylene diamine. Ikatan kimia yang kuat antara kedua kekuatan memberi Nylon 66 struktur yang lebih kristalin, membuatnya sedikit lebih kaku dan lebih siap untuk menangani lebih banyak panas daripada Nylon 6.
Aplikasi praktis
Penggunaan komersial pertama yang populer dari nilon di Amerika Serikat dimulai pada awal 1940-an ketika bahan itu digunakan untuk memproduksi stoking untuk wanita. Ketika Perang Dunia II dimulai dan banyak sumber daya negara diarahkan untuk membantu upaya perang, para ilmuwan turun ke laboratorium untuk memproduksi bahan-bahan baru yang lebih kuat. Hasilnya adalah penciptaan varietas nilon seperti Nylon 6 dan Nylon 66, yang jauh lebih tahan lama daripada nilon yang digunakan untuk stocking.
Nylon 6 digunakan dalam semua jenis produk termasuk martil, talenan plastik, tali dan pemutus sirkuit. Salah satu kekuatan terbesarnya adalah fleksibilitasnya, yang membuatnya menjadi pengganti logam yang cocok dalam produk seperti suku cadang mobil. Ini juga sedikit lebih berkilau dari Nylon 66, jadi ini lebih umum digunakan pada barang-barang seperti kisi-kisi radiator, kursi stadion atau komponen senjata api di mana pabrikan menginginkan permukaan akhir yang menarik.
Nylon 66 memiliki titik lebur yang lebih tinggi dan biasanya lebih tahan lama dari Nylon 6, jadi ini adalah pilihan yang baik untuk produk berkinerja tinggi yang harus tahan terhadap panas atau keausan. Karakteristik itu menjadikannya pilihan populer untuk barang-barang seperti bantalan gesekan, modul baterai, koper, dan ban berjalan.
Baik Nylon 6 dan 66 digunakan dalam barang-barang rumah tangga. Nylon 66 cenderung lebih umum digunakan untuk membuat produk seperti karpet tahan lama, sedangkan Nylon 6 sering ditemukan di tempat-tempat seperti bulu sikat pembersih.