Isi
Suhu pada akhirnya adalah ukuran pergerakan molekuler. Semakin tinggi suhunya, semakin banyak molekul tubuh yang bergerak dan bergerak. Beberapa benda, seperti gas, ideal untuk mengamati dampak perubahan suhu terhadap benda. Temperatur yang berbeda mengubah tekanan, volume dan bahkan keadaan fisik tubuh.
Perbedaan dalam pergerakan molekul
Suhu adalah ukuran energi. Semakin tinggi energi, semakin tinggi suhu. Energi yang diserap oleh molekul-molekul pada tubuh membuat molekul-molekul tubuh bergerak dan bergerak lebih cepat, dengan cara kacau. Tubuh yang lebih dingin memiliki molekul yang bergerak lebih lambat dengan lebih sedikit kekacauan. Molekul dalam padatan tidak dapat bergerak secara bebas tetapi mereka bergerak lebih cepat.
Perbedaan Tekanan
Tekanan berhubungan langsung dengan suhu. Efek ini paling baik diamati di dalam gas. Pada suhu yang lebih tinggi, molekul bergerak lebih cepat, bertabrakan lebih konstan dengan benda lain. Tabrakan ini meningkatkan tekanan. Suhu yang lebih rendah memiliki efek sebaliknya. Molekul bergerak lebih lambat, lebih sedikit bertabrakan dan mengurangi tekanan.
Perbedaan Volume
Volume juga terkait dengan suhu. Ketika tubuh meningkatkan suhunya, ia membesar. Peningkatan volume ini disebabkan oleh meningkatnya pergerakan molekul. Efek sebaliknya, kontraksi, diamati dalam tubuh ketika suhu turun. Sifat volume yang berubah ini mudah diamati pada beberapa bahan seperti logam.
Perubahan Status
Ketika tubuh semakin panas dan semakin panas, energinya meningkat dan molekul-molekulnya semakin bergejolak. Pada titik tertentu, molekul menggunakan panas ekstra untuk memisahkan, memicu perubahan dalam kondisi agregasi. Keadaan berbeda juga terkait dengan efek energi dan panas pada molekul mereka. Keadaan agregasi dari dingin ke panas adalah padat, cair dan gas.