Meskipun orang awam sering menggunakan istilah "panas" dan "suhu" secara bergantian, istilah-istilah ini menggambarkan pengukuran yang berbeda.Panas adalah ukuran energi molekuler; jumlah total panas tergantung pada jumlah molekul, yang ditentukan oleh massa benda. Temperatur, di sisi lain, mengukur energi rata-rata dari setiap molekul. Untuk menentukan jumlah energi panas yang diserap oleh suatu larutan, Anda harus melakukan lebih dari menemukan suhunya. Anda juga harus tahu panas spesifiknya, atau jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan satu gram zat 1 derajat Celcius.
Ukur massa wadah kosong dan wadah yang diisi dengan larutan, seperti air garam.
Kurangi massa wadah kosong dari massa wadah penuh untuk menentukan massa larutan.
Ukur dan catat suhu solusi sebelum Anda memanaskannya.
Panaskan larutan, lalu ukur dan catat suhu barunya.
Kurangi suhu awal dari suhu akhir. Catat perbedaannya saat suhu berubah.
Temukan solusi spesifik panas pada bagan atau gunakan panas spesifik air, yaitu 4,186 joule per gram Celcius.
Ganti massa larutan (m), perubahan suhu (delta T) dan panas spesifik (c) ke dalam persamaan Q = c x m x delta T, di mana Q adalah panas yang diserap oleh larutan. Misalnya, jika larutan air garam memiliki massa 100 g, perubahan suhu 45 derajat dan panas spesifik sekitar 4,186 joule per gram Celcius, Anda akan menyiapkan persamaan berikut - Q = 4,186 (100) ( 45).
Sederhanakan persamaannya. Jawabannya adalah panas yang diserap diukur dalam joule. Air garam menyerap 18.837 joule panas.