Isi
Alel yang membentuk gen suatu organisme, yang dikenal secara kolektif sebagai genotipe, ada berpasangan yang identik, dikenal sebagai homozigot, atau tidak cocok, yang dikenal sebagai heterozigot. Ketika salah satu alel dari pasangan heterozigot menutupi keberadaan alel resesif lainnya, alel tersebut dikenal sebagai alel dominan. Memahami dominasi genetik, dari penemuannya hingga variasi yang terkait, merupakan langkah penting dalam pemahaman keseluruhan transmisi dan ekspresi materi genetik.
Penemuan Dominasi
Biksu abad kesembilan belas Gregor Mendel, seorang pelopor genetika modern, adalah orang pertama yang mengidentifikasi dominasi. Mendel mengembangbiakkan varietas tanaman kacang yang berbeda di kebunnya dan memeriksanya untuk serangkaian karakteristik tertentu, atau ciri-ciri, seperti tinggi tanaman, warna bunga, dan warna biji. Melalui proses ini ia mengembangkan istilah "dominan" dan "resesif" untuk menggambarkan bagaimana sifat-sifat ini muncul. Misalnya, ketika dia melintasi tanaman kacang kuning dengan tanaman kacang hijau, generasi pertama tanaman semuanya berwarna kuning; namun, satu dari tiga tanaman di generasi berikutnya berwarna hijau. Ini mendorong Mendel untuk mengusulkan bahwa kacang kuning dominan dan kacang hijau resesif.
Dominasi Lengkap
Dominasi sempurna terjadi ketika alel dominan benar-benar menutupi kehadiran yang resesif. Eksperimen kacang polong Mendel yang disebutkan sebelumnya menunjukkan dominasi lengkap: Setiap kali gen kacang kuning dominan hadir, tanaman kacang polong kuning akan diproduksi, menutupi potensi kehadiran gen kacang hijau resesif. Contoh lain adalah warna mata manusia. Jika genotipe Anda termasuk alel dominan untuk mata cokelat, diwakili oleh B, sepanjang alel resesif untuk mata biru, atau b, Anda akan diberikan mata cokelat, atau Bb. Dominasi alel seperti itu membuat hampir tidak mungkin untuk menentukan apa, jika ada, alel resesif yang ada dalam genotipe seseorang karena mereka sepenuhnya tertutup. Dalam kasus-kasus ini di mana gen resesif hadir dalam suatu organisme tetapi ditutupi oleh lawan yang dominan, organisme itu dikenal sebagai pembawa gen itu, karena berpotensi diekspresikan pada generasi mendatang.
Variasi: Dominasi Tidak Lengkap
Ketika pasangan dari dua alel menghasilkan hasil campuran atau menengah, Anda memiliki contoh dominasi tidak lengkap. Misalnya, tanaman snapdragon memiliki dua alel yang melekat yang menentukan warna, yang menghasilkan bunga merah, atau R, dan yang lainnya menghasilkan bunga putih, atau W. Ketika tanaman snapdragon memiliki dua alel merah, atau RR, itu akan selalu menjadi merah, seperti halnya tanaman dengan dua alel putih, atau WW, selalu menjadi putih. Ketika snapdragon heterozigot, atau RW, bagaimanapun, tanaman akan menghasilkan bunga berwarna merah muda. Dalam skenario ini tidak ada alel yang benar-benar dominan, namun kehadiran dua alel yang berbeda dalam organisme yang sama menghasilkan penyamaran ekspresi kedua alel.
Variasi: Codominance
Sisi lain adalah kodominan, di mana kedua alel diekspresikan saat ada. Misalnya, jika alel warna tanaman snapdragon sebelumnya adalah kodominan, heterozigot, atau RW, tanaman akan muncul dengan bintik-bintik merah dan putih daripada warna merah muda campuran. Contoh lain dari ini terjadi dalam sistem golongan darah ABO manusia. Alel O bersifat resesif, sehingga dapat ditutupi oleh kehadiran alel A atau B. Alel A dan B bersifat kodominan, artinya ketika keduanya hadir, antigen yang ditentukan oleh alel masing-masing akan muncul pada darah merah. sel.