Isi
- Gas Rumah Kaca adalah Alasan Utama Pemanasan Global
- Penyebab # 1: Variasi dalam Intensitas Matahari
- Penyebab # 2: Kegiatan Industri
- Penyebab # 3: Kegiatan Pertanian
- Penyebab # 4: Penggundulan hutan
- Penyebab # 5: Loop Umpan Balik Milik Bumi
Sebagian besar komunitas ilmiah dunia sepakat bahwa planet kita menjadi lebih hangat dan salah satu faktor utama pemanasan global adalah aktivitas manusia. Para ilmuwan sepakat bahwa pelepasan gas yang mencegah pembuangan panas tanah ke ruang angkasa - sebuah fenomena yang dikenal sebagai efek rumah kaca - bertanggung jawab. Gas-gas yang terutama bertanggung jawab untuk pemanasan global termasuk uap air, karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida dan klorofluorokarbon (CFC). Manusia memproduksinya dengan membakar bahan bakar fosil dan terlibat dalam berbagai kegiatan pertanian dan industri. Bumi sendiri juga berkontribusi dengan proses alami yang menciptakan gas rumah kaca dan mempercepat tren pemanasan.
Gas Rumah Kaca adalah Alasan Utama Pemanasan Global
Meskipun karbon dioksida menerima paling banyak pers sebagai penyebab bertanggung jawab atas pemanasan global, uap air sebenarnya adalah gas rumah kaca paling berlimpah di atmosfer. Akan tetapi, karbon dioksida masih layak mendapat ketenarannya. Ini mungkin merupakan komponen kecil dari atmosfer, tetapi peningkatan kelimpahannya berkontribusi terhadap tren pemanasan, menurut NASA. Manusia memperburuk masalah dengan menebang pohon yang menyerap gas ini dan dengan menambahkan gas rumah kaca lainnya ke dalam campuran di atas mereka yang masuk melalui proses alami. Selain itu, salah satu penyebab pemanasan global mungkin bersifat astronomi.
Penyebab # 1: Variasi dalam Intensitas Matahari
Bumi menerima kehangatannya dari matahari, jadi masuk akal untuk mencurigai bahwa bintang kita mungkin menjadi salah satu alasan pemanasan global. Meskipun jumlah energi yang berasal dari matahari bervariasi dan mungkin bertanggung jawab atas pemanasan di masa lalu, NASA dan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) telah mengesampingkan hal ini sebagai penyebab tren pemanasan saat ini. Energi rata-rata yang datang dari matahari umumnya tetap konstan sejak 1750, dan pemanasan tidak terjadi secara seragam di seluruh atmosfer. Lapisan atas sebenarnya dingin karena lapisan bawah menjadi lebih hangat.
Penyebab # 2: Kegiatan Industri
Sejak Revolusi Industri, manusia telah membakar bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi untuk energi, yang melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Seperempat dari ini untuk panas dan listrik, sedangkan seperempat lainnya untuk proses industri dan transportasi lainnya, yang mencakup mobil, truk, kereta api dan pesawat terbang bertenaga bensin atau diesel. Separuh energi lainnya digunakan untuk berbagai keperluan lain, termasuk pertanian, produksi semen, dan produksi minyak dan gas. Proses-proses ini juga melepaskan gas rumah kaca lainnya, seperti metana dan CFC, walaupun konsentrasi CFC telah menurun sejak penggunaannya dilarang pada tahun 1988.
Penyebab # 3: Kegiatan Pertanian
Praktik pertanian yang menghasilkan makanan bagi manusia di bumi adalah salah satu penyebab perubahan iklim oleh manusia. Penggunaan pupuk komersial dan organik melepaskan nitrous oxide, gas rumah kaca yang kuat. Metana, gas rumah kaca penting lainnya, berasal dari banyak sumber alami, tetapi juga dari sistem pencernaan ternak yang dipelihara untuk produksi daging serta penguraian limbah di tempat pembuangan sampah dan pembakaran biomassa.
Penyebab # 4: Penggundulan hutan
Meningkatnya permintaan daging dan sapi perah telah menyebabkan penciptaan banyak pakan di daerah berhutan lainnya. Penebangan untuk kayu dan kertas dan pembukaan untuk produksi tanaman juga mengharuskan penebangan pohon, kadang-kadang secara ilegal. Satu pohon dewasa menyerap sebanyak 48 pon karbon dioksida setiap tahun, dan menurut perkiraan, 3,5 hingga 7 miliar ditebang setiap tahun. Menurut Scientific American, deforestasi bertanggung jawab atas 15 persen gas rumah kaca di atmosfer.
Penyebab # 5: Loop Umpan Balik Milik Bumi
Saat atmosfer menghangat, ia mampu menampung lebih banyak air, yang sudah merupakan gas rumah kaca paling berlimpah. Ini menciptakan lingkaran umpan balik yang mempercepat pemanasan global. Ini juga menciptakan lebih banyak awan, badai hujan dan gejala perubahan iklim lainnya. Di kutub, pemanasan atmosfer mencairkan lapisan es, memperlihatkan air, yang kurang reflektif daripada es. Air menyerap panas matahari, dan lautan juga menjadi lebih hangat.